VISIBANTEN.COM, — Patah hati tak hanya lahir dari putus cinta. Ia bisa menjelma lewat pengkhianatan perlahan menggerogoti kepercayaan, kesunyian menumpuk tanpa jeda, atau kenyataan pahit bahwa cinta tak lagi berdetak pada irama yang sama.
Jika kamu pernah merasakannya—rasa sesak di dada saat kata ‘kita’ berubah menjadi ‘aku’—maka film Arti Cinta (2025) adalah pengalaman sinematik yang tak boleh dilewatkan.
Bacaan Lainnya:
Disutradarai Monty Tiwa, film berdurasi 95 menit ini menembus lapisan rapuh relasi lewat kisah seorang pria yang dipaksa menafsir ulang arti kesetiaan, menapak jejak luka keluarga, dan mencari suara hatinya sendiri.
Tanpa bumbu melodrama, Arti Cinta menyajikan emosi mentah namun intim, membuat kita bertanya: seberapa jauh luka membentuk cara kita mencintai?
Berikut lima alasan kenapa film ini wajib kamu tonton—terutama jika hatimu pernah retak dan kamu ingin percaya bahwa patah masih bisa tumbuh utuh.