Pemerintah menetapkan harga di kisaran Rp2.500 per kilogram untuk SPHP, jauh di bawah harga pasar yang berkisar antara Rp14.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
“Beras sekarang fluktuasinya kencang. Dengan adanya SPHP ini sangat membantu masyarakat karena kualitasnya bagus dan harganya terjangkau,” lanjut Sony.
Kota Serang sendiri sedang memasuki musim panen lokal yang berlangsung dari April hingga September. Namun, menjelang panen, biasanya terjadi kekosongan pasokan yang membuat harga beras cenderung naik.
Lebih lanjut, dalam kondisi inilah, program SPHP berperan penting untuk menutup kekosongan pasokan sekaligus menjaga stabilitas harga agar tetap terjangkau bagi masyarakat.
“SPHP ini digalakkan terutama sebelum panen lokal tiba. Perhitungannya, kebutuhan beras per orang sekitar 2 kilogram per bulan,” jelasnya.
Bacaan Lainnya:
“Jika dikalikan dengan jumlah penduduk Kota Serang sekitar 136 ribu jiwa, maka kebutuhan total cukup besar. Karena itu, kios pangan harus terus diperluas,” tambah Sony.
Sony menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Serang, melalui DKP3, terus berkomitmen memfasilitasi kerja sama antara pemilik kios dengan Bulog.
Tujuannya adalah memastikan distribusi beras SPHP bisa menjangkau seluruh kecamatan secara merata, sehingga masyarakat di wilayah manapun tetap memiliki akses terhadap beras murah dan berkualitas.
Perluasan distribusi beras SPHP ini juga sejalan dengan arahan dan pengawasan langsung dari Pemerintah Pusat.