Serang

Sering Kencing di Malam Hari, Kenali Penyebab dan Bahayanya

26
×

Sering Kencing di Malam Hari, Kenali Penyebab dan Bahayanya

Sebarkan artikel ini
Sering buang air kecil tengah malam menjadi tanda awal dari masalah kesehatan yang serius.

VISIBANTEN.COM, SERANG – Sering buang air kecil di malam hari kerap dianggap hal sepele. Padahal, kondisi ini bisa menjadi tanda awal dari masalah kesehatan yang serius. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut nokturia, yaitu ketika seseorang harus bangun lebih dari sekali di malam hari untuk buang air kecil.

Gangguan ini tidak hanya mengganggu kualitas tidur, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan jika tidak ditangani dengan tepat.

Menurut dr. Syifa Fauziah Fadhly, BMedSci, Sp.U, dokter spesialis urologi di Bethsaida Hospital Serang, nokturia bisa muncul karena berbagai faktor. Gaya hidup menjadi salah satu penyebab umum, misalnya konsumsi kafein berlebihan atau kebiasaan minum banyak air sebelum tidur.

Selain itu, beberapa obat seperti furosemide yang sering digunakan pada pasien jantung, dapat meningkatkan produksi urine sehingga frekuensi buang air kecil bertambah.

“Kondisi kesehatan tertentu juga bisa menjadi penyebab, termasuk diabetes yang membuat penderitanya lebih sering buang air kecil saat kadar gula darah tinggi, serta infeksi saluran kemih atau ISK yang terjadi ketika bakteri masuk dan menyebabkan peradangan pada kandung kemih,” jelasnya.

Tidak hanya itu, batu saluran kemih baik yang berada di ureter maupun kandung kemih, juga dapat memicu rasa nyeri dan frekuensi buang air kecil yang meningkat. Kadang disertai kencing berpasir atau darah dalam urine.

Pada pria usia lanjut, pembesaran prostat sering menjadi penyebab klasik nokturia. Ketika aliran urine terhambat akibat prostat yang membesar, sisa urin menumpuk di kandung kemih sehingga frekuensi kencing meningkat, termasuk di malam hari.

Beberapa pasien bahkan mengalami aliran urin yang lemah dan terputus-putus, membuat proses buang air kecil menjadi tidak nyaman. Kondisi lain yang sering terabaikan adalah neurogenic bladder, gangguan berkemih akibat masalah saraf, seperti stroke, saraf kejepit, atau neuropati akibat diabetes.

Pasien dengan kondisi ini bisa mengalami berbagai keluhan, mulai dari buang air kecil sangat sering, infeksi saluran kemih berulang, hingga kesulitan mengosongkan kandung kemih yang kadang mengharuskan penggunaan kateter.

Menurutnya, beberapa gejala perlu mendapat perhatian khusus karena bisa menjadi tanda masalah serius pada saluran kemih. Rasa nyeri saat buang air kecil, kencing berdarah, kencing berpasir, aliran urin yang lemah, frekuensi buang air kecil yang sangat tinggi, atau nyeri di perut bagian bawah dan pinggang sebaiknya tidak diabaikan.

“Jika gejala-gejala ini muncul, konsultasi dengan dokter spesialis urologi sangat dianjurkan. Deteksi dini sangat penting karena semakin cepat kondisi terdiagnosis, semakin besar peluang untuk mencegah komplikasi dan memperbaiki kualitas hidup,” katanya.

Di Bethsaida Hospital Serang, pasien dapat menjalani berbagai prosedur diagnostik untuk mengetahui penyebab keluhan berkemih. Tes urin, tes fungsi ginjal, pemeriksaan PSA untuk menilai kondisi prostat, bladder diary, ultrasonografi, dan CT scan merupakan beberapa prosedur yang bisa dilakukan.

Setelah diagnosis ditegakkan, terapi disesuaikan dengan kondisi pasien. Batu saluran kemih, misalnya, dapat ditangani dengan prosedur non-invasif seperti Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) yang memecahkan batu dari luar tubuh, atau dengan tindakan minimal invasif seperti Ureterorenoscopy untuk batu ureter dan Vesicolithotripsy untuk batu kandung kemih.

Pada pria dengan pembesaran prostat, dokter urologi bisa memberikan terapi obat atau melakukan prosedur minimal invasif seperti Transurethral Resection of the Prostate (TURP) untuk membuka sumbatan di saluran kencing.

Penanganan neurogenic bladder membutuhkan pendekatan yang lebih kompleks. Tim dokter di Bethsaida Hospital Serang bekerja secara multidisiplin, melibatkan urologi, saraf, bedah saraf, orthopedi, penyakit dalam, dan rehabilitasi medik untuk mengontrol gejala, mencegah komplikasi.

Menurut Direktur Bethsaida Hospital Serang dr. Tirtamulya, pihaknya selalu mengutamakan kualitas pelayanan dengan pendekatan menyeluruh, didukung fasilitas medis lengkap dan teknologi canggih.

Setiap pasien mendapatkan perhatian maksimal agar merasa nyaman dan terjaga dengan baik selama proses diagnosis dan terapi.

“Bethsaida Hospital Serang memiliki tim dokter spesialis urologi yang berpengalaman dalam menangani berbagai keluhan kesehatan saluran kemih. Kami didukung oleh fasilitas medis yang lengkap dan teknologi canggih yang memungkinkan kami memberikan diagnosa dan penanganan lebih tepat sesuai dengan kondisi pasien,” pungkasnya.