BeritaTangerang Raya

BMKG Catat Intensitas Hujan Tinggi, Bupati Tangerang Imbau Kesiapsiagaan Hadapi Musim Hujan Panjang

4
×

BMKG Catat Intensitas Hujan Tinggi, Bupati Tangerang Imbau Kesiapsiagaan Hadapi Musim Hujan Panjang

Sebarkan artikel ini
rakor
Bupati Tangerang Maesyal Rasyid pimpin rapat koordinasi kesiapsiagaan menghadapi musim hujan panjang bersama camat, OPD, BMKG, dan BIN, di Ruang Rapat Wareng, Jumat (22/8/2025).

VISIBANTEN.COM, CIPONDOH — Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, mengingatkan seluruh jajarannya agar meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan panjang yang diperkirakan berlangsung hingga awal tahun depan.

Hal ini disampaikan dalam rapat koordinasi (rakor) bersama camat, OPD, BMKG, dan BIN di Ruang Rapat Wareng, Jumat (22/08/2025).

Dalam rapat tersebut, Bupati menyampaikan data dari BMKG yang menunjukkan curah hujan di wilayah Banten, termasuk Kabupaten Tangerang, akan tetap tinggi hingga Oktober dan bahkan diprediksi kembali meningkat pada Januari.

“Kemarau tahun ini pendek, jadi otomatis hujannya panjang. Sejak Januari sampai sekarang curah hujan masih tinggi, dan prediksi ke depan kondisi ini terus berlanjut,” jelasnya.

Bupati menekankan pentingnya kesiapan logistik sejak dini. Ia tidak ingin terjadi keterlambatan bantuan saat bencana datang, hanya karena anggaran baru berjalan di bulan Januari.

“Biasanya Januari kita repot karena anggaran belum ada, sementara bencana sudah datang. Jadi stok harus dipersiapkan, jangan sampai Januari–Februari tidak tersedia,” tegas Bupati.

Stok kebutuhan darurat seperti bahan makanan, obat-obatan, dan peralatan evakuasi harus tersedia sebelum masuk musim hujan puncak, agar respons lebih cepat dan efektif.

Selain kesiapan logistik, Bupati juga menyoroti pentingnya upaya pencegahan langsung di lapangan. Ia menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) untuk segera memulai program pemangkasan pohon berisiko.

“Supaya aman kalau ada hujan angin atau puting beliung, seperti kemarin di Jambe. Jadi tolong dipangkas, diprogramkan,” katanya.

Pohon-pohon yang besar, tua, atau condong ke jalan harus dipangkas antara September hingga November. Langkah ini penting untuk menghindari kecelakaan akibat pohon tumbang saat cuaca ekstrem.

Wilayah Rawan dan Peran Camat

Sejumlah wilayah rawan seperti Balajubencungan juga menjadi perhatian. Bupati meminta para camat untuk lebih aktif melakukan pemantauan di wilayah masing-masing.

Menurutnya, camat adalah garda terdepan dalam deteksi dini dan koordinasi cepat di lapangan.

“Intinya semua harus siap. Dari camat, OPD, hingga masyarakat. Kita tidak boleh lengah karena musim hujan panjang ini bisa berdampak besar pada aktivitas warga,” tutupnya.

Bupati juga mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan oleh Bappeda dan dinas teknis lainnya. Namun, ia mengingatkan bahwa antisipasi bencana tidak cukup hanya dengan rencana awal.

Dibutuhkan pemantauan berkala, eksekusi yang disiplin, dan keterlibatan lintas sektor untuk memastikan keselamatan warga tetap terjaga. (amd)