VISIBANTEN.COM, KOTA TANGERANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang langsung mengambil langkah konkret untuk merealisasikan rencana revitalisasi Instalasi Pengolahan Air Lindi (IPL) dan pemanfaatan gas metana di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing.
Sebagai tahap awal, penyusunan Justifikasi Teknis (Justek) resmi dimulai hari ini. Dokumen ini akan menjadi dasar penting bagi pelaksanaan proyek prioritas tersebut, sekaligus memastikan seluruh perencanaan berjalan sesuai standar lingkungan, teknis, dan keberlanjutan.
Langkah progresif ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi yang digelar kemarin (3/9/2025) antara Pemkot Tangerang dengan Balai Penataan Bangunan Prasarana dan Kawasan (BPBPK) Provinsi Banten.
Bacaan Lainnya:
Dari rapat tersebut, disepakati penggunaan teknologi Advanced Oxidation Process (AOP) untuk meningkatkan kualitas pengolahan sampah, mempercepat penguraian limbah, menekan pencemaran, dan mendukung pemanfaatan gas metana sebagai energi alternatif.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang, Yeti Rohaeti, menegaskan bahwa penyusunan Justek adalah langkah krusial untuk memenuhi persyaratan Readiness Criteria dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
“Pasca rapat kemarin, tim kami langsung bergerak mematangkan langkah awal. Hari ini, fokus utama kami adalah penyusunan justifikasi teknis secara komprehensif,” ujar Yeti, dikutip dari laman resmi tangerangkota.go.id, Kamis (4/9/2025).
Bacaan Lainnya:
Yeti menjelaskan, Justek yang disusun tidak hanya menjadi syarat administratif, tetapi juga akan menjadi dasar untuk pengkajian mendalam bersama dinas terkait.
Kajian tersebut akan mencakup analisis kemampuan operasional, kelembagaan, dan hasil uji laboratorium untuk memastikan kelayakan dan keberlanjutan proyek revitalisasi ini.
“Penerapan teknologi AOP ini merupakan terobosan baru yang kami lakukan untuk pengelolaan sampah di TPA Rawa Kucing,” tukasnya.
“Target kami bukan hanya sekadar memenuhi regulasi dari Kementerian Lingkungan Hidup, tetapi juga secara nyata mampu mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem di sekitarnya,” tambahnya.
Realisasi proyek ini dinilai akan menjadi pondasi kuat untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan mengubah wajah pengelolaan sampah di Kota Tangerang menjadi lebih modern dan bertanggung jawab. (amd)