VISIBANTEN.COM, BOGOR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menunjukkan komitmen penuh dalam peningkatan tata kelola Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dengan kehadiran lengkap seluruh kepala daerah dalam Konsolidasi Regional yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, pada Senin (13/10/2025).
Dipimpin oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, acara ini diikuti perwakilan dari Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan seluruh jajaran pemerintahan daerah di Banten.
Delegasi Banten dipimpin langsung oleh Gubernur Andra Soni, didampingi Wakil Gubernur Achmad Dimyati Natakusumah, Sekretaris Daerah (Sekda) Deden Apriandhi Hartawan, serta para bupati dan wali kota.
“Kami hadir lengkap dari provinsi hingga kabupaten dan kota. Ini bukti komitmen kami agar program MBG benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Banten,” ujar Gubernur Andra Soni dalam sambutannya.
Pemprov Banten juga mengumumkan pembentukan Satuan Tugas MBG yang akan dipimpin oleh Sekda Deden Apriandhi.
Bacaan Lainnya:
Satgas ini bertugas memastikan kelancaran implementasi MBG hingga ke pelosok daerah, termasuk wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), serta komunitas adat seperti masyarakat Baduy.
“Satgas ini bertugas mempercepat pelaksanaan di lapangan,” tegas Andra Soni.
Ia menambahkan bahwa pelayanan akan dilakukan setiap hari, termasuk di daerah terpencil. Pemprov Banten menargetkan 1.300 Satuan Pelayanan Pemberian Gizi (SPPG) yang tersebar merata di seluruh wilayah. Dalam pelaksanaannya, transparansi dan pemenuhan standar operasional menjadi prinsip utama.
“SPPG harus terbuka dan memenuhi standar. Provinsi, kabupaten dan kota punya tanggung jawab memastikan semuanya berjalan sesuai aturan,” ujar Andra.
Sementara itu, Kepala BGN Dadan Hindayana menyampaikan bahwa pemerintah pusat telah menyiapkan total anggaran sebesar Rp335 triliun untuk pelaksanaan program MBG tahun 2026. Dana ini terdiri dari Rp268 triliun anggaran utama dan Rp67 triliun dana cadangan (standby fund).
Bacaan Lainnya:
“Kami menyiapkan sistem yang terstandar, termasuk rapid test dan pendampingan juru masak profesional di setiap SPPG,” jelas Dadan.
Sebanyak 5.000 juru masak profesional akan diterjunkan ke lapangan sebagai pendamping teknis untuk menjamin kualitas dan keamanan pangan.
Seluruh peserta konsolidasi menandatangani ikrar bersama sebagai bentuk komitmen terhadap kualitas pangan, keamanan, dan pemenuhan gizi. Implementasi SOP, sanitasi, dan penyajian menu seimbang menjadi prioritas utama.
“Program MBG bukan sekadar kegiatan, tapi investasi membangun generasi sehat dan kuat. Banten siap memastikan pelaksanaannya hingga ke pelosok,” pungkas Gubernur Andra Soni. (amd)



