VISIBANTEN.COM, MAUK – Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid mendampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Dr. Hanif Faisol Nurofiq dalam peninjauan lokasi Proyek Waste to Energy (PSEL) yang akan dibangun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatiwaringin, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Jumat (24/10/2025).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan kesiapan Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam mendukung implementasi Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2025 terkait pengelolaan sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi Waste to Energy.
Bupati Tangerang mengungkapkan apresiasinya atas perhatian besar Menteri LHK terhadap pengelolaan sampah di Kabupaten Tangerang.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Tangerang dan masyarakat, saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Menteri yang sudah dua kali datang langsung ke TPA Jatiwaringin,” ujar Bupati Maesyal.
Bacaan Lainnya:
“Bahkan, tim dari Kementerian hampir setiap minggu hadir untuk memberikan pendampingan. Ini menunjukkan perhatian besar beliau terhadap upaya pengelolaan sampah di daerah kami,” sambungnya.
Bupati Maesyal juga menjelaskan bahwa sesuai dengan Perpres 109 Tahun 2025, ada lima komponen utama yang harus dipersiapkan oleh pemerintah daerah menjelang pembangunan proyek Waste to Energy, yaitu kesiapan lahan, ketersediaan air bersih, sarana pengangkutan sampah, akses jalan menuju TPA yang memadai, dan pengelolaan volume sampah berbasis teknologi Waste to Energy.
“Kelima komponen ini akan kami siapkan tuntas hingga Desember 2025. Berdasarkan hasil rapat bersama Pak Menteri dan PT Danantara, pembangunan Waste to Energy dijadwalkan mulai Januari 2026 dan ditargetkan rampung dalam 18 hingga 24 bulan,” tambah Bupati Maesyal.
Selama proses pembangunan, Pemkab Tangerang juga akan terus memperkuat inovasi daerah dengan menambah tempat pemungutan sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan menyiapkan lahan baru untuk pengelolaan sementara sampah.
Bupati Maesyal menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan penanganan sampah selama dua tahun ke depan, sembari menunggu proyek Waste to Energy selesai dibangun.
Bacaan Lainnya:
Sementara itu, Menteri LHK Dr. Hanif Faisol Nurofiq menyoroti kemajuan yang telah dicapai di TPA Jatiwaringin, salah satunya melalui penerapan sistem keping membran untuk menutup timbunan sampah. Ini merupakan langkah inovatif yang dapat mengurangi risiko kerusakan lingkungan akibat mikroplastik.
“Hari ini saya melihat langsung perubahan signifikan di TPA Jatiwaringin. Salah satunya dengan penerapan keping membran untuk menutup timbunan sampah. Ini menjadi pembelajaran penting di tengah isu mikroplastik yang mulai mengkhawatirkan,” ujar Menteri Hanif.
Menteri Hanif juga menyatakan bahwa kebijakan penggunaan keping membran ini akan dijadikan pedoman nasional sementara bagi seluruh pengelola TPA di Indonesia. Selain itu, ia mengingatkan pentingnya pengelolaan sampah dengan cara yang ramah lingkungan untuk mencegah kerusakan akibat mikroplastik.
Hanif menambahkan bahwa lokasi TPA Jatiwaringin telah direkomendasikan sebagai pusat pengolahan sampah terpadu untuk aglomerasi Tangerang Raya, yang meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
Bacaan Lainnya:
Proyek Waste to Energy Tangerang Raya ini menjadi salah satu dari tujuh aglomerasi nasional yang siap dibangun fasilitas Waste to Energy pada tahap awal, dan ditargetkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2027.
“Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan agar seluruh perizinan dan persiapan diselesaikan paling lambat Desember 2025, sehingga groundbreaking dapat dilakukan awal Januari 2026,” ujar Menteri Hanif.
Usai peninjauan, Menteri LHK bersama Bupati Tangerang melanjutkan rapat koordinasi dengan Wali Kota Tangerang dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan untuk membahas teknis kolaborasi pengelolaan sampah Tangerang Raya.
Menteri LHK bersama Bupati Tangerang juga mengikuti Rakornas Penetapan Kabupaten/Kota terpilih untuk pembangunan pengelolaan sampah menjadi energi listrik di Kantor Kemenko Pangan RI di Jakarta. (amd)



