Tak hanya itu, pengelolaan sampah di TPA Rawa Kucing kini telah bertransformasi dari sekadar tempat pembuangan akhir menjadi pusat pengolahan sampah yang lebih produktif.
Program pengolahan gas metana hingga Refuse Derived Fuel (RDF) di TPA Rawa Kucing diharapkan dapat mengurangi dampak pencemaran sekaligus menghasilkan energi alternatif yang bermanfaat.
Bacaan Lainnya:
“Kami berupaya menjadikan pengelolaan sampah di Kota Tangerang bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga sebagai sumber nilai tambah ekonomi, sosial, dan lingkungan,” jelas Wawan.
Pemerintah Kota Tangerang menargetkan bahwa dengan penerapan strategi pengelolaan sampah terpadu ini, volume sampah yang dikirim ke TPA dapat berkurang hingga 30 persen pada tahun 2026.
Hal ini diharapkan seiring dengan meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pemilahan dan pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga. (amd)



